10 Alasan Menggunakan KDE 4.5 Sebagai Desktop Environment
Para pengguna Linux, saat ini umumnya menggunakan desktop GNOME. Alasan yang paling mudah mereka menggunakan GNOME adalah karena tampilannya yang cantik. Memang, jika dibandingkan dengan KDE, GNOME cenderung nampak lebih menarik sehingga wajar jika pengguna (terutama pengguna awam) lebih memilih desktop GNOME daripada KDE.
Masih segar dalam ingatan saya saat pertama kali mengenal Linux pada tahun 2005. Saat itu saya kuliah dan duduk di semester satu. Desktop standar dari Linux yang saya temui saat itu adalah KDE.
Kita Nggak Butuh Itu yang Namanya Open Source!
Ketika ditanyakan kepada banyak orang mengapa memilih Linux atau aplikasi berbasis Open Source, sebagian besar dengan kompak menjawab karena sifatnya yang Open. Kelompok kecil yang lain akan menyebut karena suka, dan sebagian kecil lainnya lagi akan mengatakan karena itu berarti mereka tidak perlu menggunakan bajakan. Well said!Pertanyaannya kemudian, memangnya ada apa dengan aplikasi yang sifatnya open? Sebagian, akan menjawab: agar aku bisa memodifikasi sesuai keinginan dan jika ada lubang keamanan aku bisa memperbaikinya sendiri sesuai kebutuhanku.
Today�s Open Source Highlights
Hari ini, saya memutuskan untuk tetap menggunakan Windows 7 dan akan membuat dual boot dengan iAtkos (Mac untuk Intel/AMD). Hari ini juga merupakan keputusan final saya untuk tidak install Fedora (cinta terbesar saya) ke laptop hingga ada driverkartu grafis untuk ATI versi baru. Meskipun begitu, hari ini saya akan memberitakan beberapa kabar gembira dari dunia Open Source.
Pertama, Adobe hari ini resmi memindahkan proyek Open Source-nya ke Sourceforge.net. Sebenarnya bukan memindahkan, melainkan meresmikan kolaborasi bareng Sourceforge.
Apa yang Salah Dengan Fedora?
Saya sudah mencoba banyak sekali sistem operasi untuk komputer. Saya pertama kali tahu komputer saat SMP dan sejak itu komputer nampak menarik untuk diketahui lebih lanjut. Dari Microsoft Windows hingga Solaris telah saya coba. Baik lama maupun sebentar.
Jika berbicara tentang Microsoft, pilihan saya adalah Windows 7 dengan model yang luar biasa. Jika berbicara tentang distro Linux, maka saya memilih Fedora. Dan Mac OS X 10.6 adalah pilihan saya untuk Apple, serta OpenSolaris adalah pilihan saya untuk keluarga Solaris.
Google Mengakuisisi BumpTop; Sebuah 3D Desktop
Raksasa mesin pencari, Google, hari ini mengumumkan bahwa mereka telah mengakuisisi BumpTop. Melalui Twitter, GoogleOSmenyebut Google Buys BumpTop, 3D Desktop. Ini merupakan konfirmasi resmi dari pihak Google setelah sebelumnya pada 30 April 2010 lalu, tim pengembang BumTop mengumumkan hal tersebut.
BumpTopadalah sebuah desktop environmentyang berbasis 3D. Dengan aplikasi ini komputer pengguna akan nampak seperti deskpada sesungguhnya. BumpTop pertama kali dibuat oleh Anand Agarawala untuk tesisnya dan dia sempat mempresentasikan karyanya dalam konferensi TED.
Fedora 13 Beta Version ‘Goddard’ Released
Fedora 13 yang diberi codename ‘Goddard’ akhirnya dirilis versi beta oleh tim pada 13 April 2010 lalu. Nama Goddard sendiri diambil dari salah seorang pioneernya yaitu Robert Hutchings Goddard. Seperti biasa, versi beta ini diharapkan dapat dicicipi oleh para pengguna, developer dan administrator untuk kemudian didandani kembali agar lebih baik dan stabil sebelum versi release keluar.
Bagi yang ingin mencoba dapat dengan mudah menemukan live images yang disediakan di http://fedoraproject.org/get-prerelease?rhprF13b. Jika menggunakan Live USB Drive untuk boot, hebatnya pengguna dapat menambahkan data personal atau aplikasi favorit di dalamnya.