The Dark Side of Twitter, A Short and Rapid Moving World
Dari menyimpan banyak ilmu dalam otak menjadi mengandalkan Google dan Wikipedia sebagai gudang ilmu dan rujukan. Dan dari berpikir mendalam pasca membaca buku menjadi berselancar di antara tautan-tautan dalam browser dengan pemahaman ala kadarnya.
Era dan dunia Twitter semakin mengokohkan kebiasaan ini dengan sifatnya yang realtime dan pendek. Dua hal yang saling melengkapi dalam rangka menghilangkan dan menyingkirkan kebiasaan baik untuk otak dan ilmu pengetahuan.
Pendeknya tulisan membuat kita menjadi cepat menyimpulkan sesuatu sebagaimana menciptakannya.
Malas Kuliah? Follow di Twitter Aja!
Ketika masih jadi mahasiswa, saya lebih suka surfingdan oprek-oprek di lab daripada masuk kelas untuk kuliah. Sebagian besar jam kuliah saya malam dan ketika di kelas hampir 90% saya ngantuk atau malah tertidur. Why? Membosankan. Period.
Ternyata, tidak hanya saya yang malas ke kelas untuk kuliah. Yang bayar berjuta-juta lebih tinggi dari kampus saya juga ada yang seperti itu. Masih untung saya masuk sambil ngantuk-ngantuk, yang lain malah memilih tidak berangkat.