Jika kita tidak suka dengan sesuatu dan ingin agar sesuatu itu lebih baik, apa yang kita lakukan? Diam?! Saya rasa enggak. Anda pasti akan dengan lantang menyuarakan isi hati anda agar suara anda didengar oleh orang yang anda maksudkan. Karena anda bermaksud mengubah suasana dan keadaan sehingga semua pihak dapat menerima dengan baik. I’m sure, setiap orang yang mengerti rumus kritik dan perubahan akan menyuarakan apa yang tidak sesuai dengan hatinya. Tidak percaya, lihatlah ulah para lelaki yang akhirnya dengan lantang menyatakan cintanya kepada seorang wanita. Misalnya, maukah kau jadi pacarku?

Kritik itu baik, sangat baik. Saya percaya dan saya meyakini dengan sepenuh hati. Oleh karenanya saya berusaha walau harus bersusah payah menerima dengan baik kritik dan bersedia mengakui kesalahan jika memang saya salah untuk kemudian meminta maaf dan berterima kasih. Memberi kritikan berarti menginginkan perubahan. Perubahan sehingga keadaan dapat kita pahami dengan nalar kita untuk kita terima. Dan perubahan harus disuarakan.

Siapa yang percaya perubahan akan terjadi tanpa kita suarakan? Jika ada, bagaimana Negara ini berubah dari Orde Baru ke masa Reformasi? Ingat bagaimana akhirnya hashtag #FreedomFlotilla akhirnya membuat kondisi di Gaza berubah?! Setiap perubahan membutuhkan suara.

Dan jika seseorang menginginkan perubahan atas sesuatu, suarakan! Berteriaklah sekencang-kencangnya agar pesan kita sampai ke telinga yang bersangkutan.

To be honest, ini adalah curhat. Beberapa orang menginginkan perubahan dalam diri saya tapi mereka tidak mengatakannya kepada saya pribadi. Saya merasa dan intuisi saya ternyata benar ketika saya justru mendengar dari mulut orang lain.

Gosh, saya tidak bisa telepati. Saya bukan ahli ramal yang dapat membaca hati. Saya hanya tahu jika diberitahu karena ‘dalam hati saja’ itu hanya ada dalam novel roman picisan atau lagu cinta. The Power of Share – sm/61017/me.