Terima kasih Tuhan. Itulah kata-kata yang seharusnya keluar dari mulut saya pertama kali ketika hal ini terjadi. Namun, saya melupakan kata-kata itu dan menggantinya dengan “malam yang indah.” I felt wrong for this.

Malam ini, atas kuasa Tuhan melalui teman-teman seperjuangan saya dianugerahi diberikan sebuah wewenang, tanggung jawab dan amanat yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Benar-benar sebuah kejutan yang amat tidak diduga.

Iya, saya terpilih sebagai Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Teknik Informatika kampus tercinta, Univ. Dian Nuswantoro, untuk periode 2007/2008.

Saya tidak habis mengerti sebenarnya bagaimana semua ini bisa terjadi. Semuanya berjalan di luar perkiraan dan dugaan saya.

Semuanya berawal saat pembahasan kriteria formatur dan mede formatur pemilihan. Sejak awal, sidang berjalan lancar hingga sampai pada pleno ini, tepatnya saat masuknya usulan IPK calon formatur minimal 3.00. Secara jujur sebuah kebanggaan ketika IPK saya (kalau saya boleh sombong) memang di atas angka 3. Namun, di sisi lain saya juga merasa terancam dengan posisi sekarang. Tapi ya apa boleh buat?

Setelah beberapa lama, terpilihlah 3 orang calon ketua. Saya sendiri dan dua orang sahabat saya, satu perempuan dan satu laki-laki. Namun, di tengah jalannya proses musyawarah untuk pemilihan, sahabat saya yang begitu saya kagumi dengan pemikirannya menyatakan akan maju pada pemilihan Gubernur Fakultas. ujung-ujungnya forum setuju calon formatur hanya saya dan seorang sahabat cewek yang yang juga memberikan banyak inspirasi dari apa yang dia lakukan dan katakan.

Setelah calon tersisa dua orang, kami justru diberikan pertanyaan seolah kami adalah kandidat ‘The Scholar’ –anda tahu kan? Sebuah acara pencarian siswa untuk memperoleh beasiswa kuliah. Hampir semua pertanyaan yang diajukan rasanya seharusnya diberikan kepada calon yang mencalonkan diri. Bukan ke saya yang ‘kepaksa’ ini. Sejujurnya saya agak merasa kurang nyaman dengan pertanyaan-pertanyaan tersebut. Karena saya tidak merasa mencalonkan diri. Lha kok malah saya yang di berondong. Tapi ya, semuanya sudah berlalu.

Setelah ‘mengusir’ kandidat untuk musyawarah, forum memutuskan saya terpilih sebagai Ketua periode 2007/2008.

Sebuah perjalanan, tidak ada yang perlu disesali dan disalahkan. Bukan salah penggantian point IPK minimal. Juga bukan salah alumni yang memancing peserta untuk demikian. Sebuah perjalanan adalah sesuatu yang harus diambil manfaat dan kebijakan untuk dijadikan pelajaran hari depan. Kepada segenap teman-teman seperjuangan saya, terima kasih sudah bersedia memilih saya. Saya sangat berterima kasih sedalam-dalamnya. Harapan kita adalah terbentuknya HMTI yang berdaulat, solid, dan memiliki kebersamaan seperti tertuang dalam 5 sikap kerja yang sudah kita sepakati bersama.

MAJULAH HMTI! MAJULAH KITA BERSAMA!

Terima kasih sekali lagi. Untuk sebuah malam yang indah. :D