Terhina itu pedih, Jenderal..!!
Sobat, otak kamu pasti masih anget-anget buat nginget kejadian beberapa bulan lalu tentang penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW, yang dilakuin ama Tabloid XXX di Barat sono. Tapi ngomonong-ngomong soal pelecehan terhadap Islam dan umat Islam, sebenarnya gak hanya berlangsung sekarang aja. Tepatnya, sejak hilangnya ”payung” yang melindungi umat muslim dunia, pada tahun 1924. Maka sejak saat itu kaum muslimin terhina-dina.
Sekedar conto, Nietzsche, seorang psikolog Jerman pernah menggegerkan dunia dengan pernyataannya, “Gott ist gestorben” alias “Tuhan sudah mati!”. Atau Sigmund Freud yang menawarkan theory of unbelief alias teori kekafiran. Freud menulis dalam The Future of an llusion : ”kepercayaan agama hanyalah ilusi …”. Atau juga kalo sobat masih inget Salman Rusdhie yang ngawur dengan bikin “Satanic Verses”, dan masih berderet kasus laennya yang jelas bikin kepala panas, kaki kesemutan, badan meriang!!..eee, itu khan sakit demam?…EM.. EM !
Prend, tulisan imud ini sekedar ngingetin aja, kalo sebenarnya pelecehan terhadap Islam atau umat Islam sendiri udah lama terjadi. Tapi hasil akhirnya, masih tetap gak memihak kaum muslimin.
Kita Masih Terhina, Prend !
Dijajah, disingkirkan, dipecundangi, adalah sebuah kehinaan. Apalagi jika itu disertai dengan segala macam penderitaan akibat tekanan orang yang menguasai kita. Sebagai contoh, beberapa waktu lalu saat ramai-ramainya pemberitaan perceraian artis, Dewi Huges artis kita menutut cerai pada suaminya, gara-gara sering diperlakukan tidak adil. Menurutnya, suaminya sering ‘merampas’ penghasilannya, dan suaminya sendiri tidak bekerja. Karuan aja, Hughes melaporkan aksi suaminya itu ke polisi dan dilanjutkan di meja pengadilan, yang intinya Hughes nggak mau dirinya terhina dengan diperlakukan seperti itu.
Ya, Kita, kaum muslimin, juga sedang terhina total sebagai sebuah masyarakat. Meski kita banyak jumlahnya, tapi kita bagai buih di lautan. Terombang-ambing ganasnya gelombang kehidupan. Hingga tercerai-berai kekuatan kita. Meski menjadi umat paling banyak di dunia, tapi kekuatan kita lemah. Kenapa? Karena kita terkotak-kotak di berbagai negeri.
Sabda Rasulullah saw.: “Akan datang suatu masa, dalam waktu dekat, ketika bangsa-bangsa (musuh-musuh Islam) bersatu-padu mengalahkan (memperebutkan) kalian. Mereka seperti gerombolan orang rakus yang berkerumun untuk berebut hidangan makanan yang ada di sekitar mereka”. Salah seorang shahabat bertanya: “Apakah karena kami (kaum Muslimin) ketika itu sedikit?” Rasulullah menjawab: “Tidak! Bahkan kalian waktu itu sangat banyak jumlahnya. Tetapi kalian bagaikan buih di atas lautan (yang terombang-ambing). (Ketika itu) Allah telah mencabut rasa takut kepadamu dari hati musuh-musuh kalian, dan Allah telah menancapkan di dalam hati kalian ‘wahn’”. Seorang shahabat Rasulullah bertanya: “Ya Rasulullah, apa yang dimaksud dengan ‘wahn’ itu?” Dijawab oleh Rasulullah saw.: “Cinta kepada dunia dan takut (benci) kepada mati”. (At Tarikh Al Kabir, Imam Bukhori; Tartib Musnad Imam Ahmad XXIV/31-32; “Sunan Abu Daud”, hadis No. 4279).
Sobat, menyedihkan banget ya? Di negeri kita aja, yang katanya udah merdeka, dan selalu memperingati tonggak kebangkitan setiap tanggal 20 Mei ini, nyatanya masih menderita dan terjajah. Lalu kebangkitan macam apa yang bisa dibanggakan? Apakah ini kebangkitan yang gagal total? Boleh jadi benar, sobat. Meski tampak maju, tapi kedodoran!
Negeri dengan jumlah kaum muslimin terbesar di dunia ini masih saja terhina total. Tekanan IMF yang bertubi-tubi udah menggerus kehidupan ekonomi kita. Tekanan politik dari luar negeri sangat kuat, hingga pemerintah negeri ini pontang-panting memadamkan kobaran api pemberontakan di berbagai wilayah. Kasus terakhir, wilayah yang juga ingin lepas dari negeri ini adalah Papua, Maluku, Poso. Menurut sumber yang dapat dipercaya ketiga wilayah itu ingin lepas, karena didukung penuh oleh pihak Gereja atau kaum Kristiani.
Masalah sosial juga makin rusak. Kita sudah kehilangan kemuliaan sebagai seorang muslim. Berbagai kekerasan dan seksualitas lahir dari rahim televisi. Bukan mustahil kalo itu langsung dicontek abis oleh adik-adik, teman-teman remaja, dan juga ortu kita. Pikiran mereka terbelenggu oleh tayangan yang merusak, lalu memudarkan kemuliaan yang pernah diraih di masa lalu. Menyedihkan memang.
Bangkit dong, Sobat !
Hai sobat, kamu, kami dan mereka yang ada di sekeliling kita adalah seorang muslim. Sudah sewajarnya apabila kita harus berperilaku yang Islami. Namun apabila ada diantara kita yang kemudian tidak berperilaku secara Islami, maka hendaklah kita nggak seperti anak kecil, boro-boro menyalahkan Islam. Padahal bukan Islam yang salah, tapi perilakunya-lah yang memang nggak pantas ditiru, bahkan bertentangan dengan Islam.
Apapun status kita, di sisi Allah Swt kita adalah sama. Perbedaannya hanyalah pada keimanan dan ketaqwaan kita. Sudah menjadi kewajiban bagi diri kita untuk kembali membawa Islam menuju ke puncak kejayaan demi mengembalikan harga diri Islam yang sudah lama kita lupakan sendiri. Umat, masyarakat, dan negara perlu kita sadarkan bahwa aturan Islam adalah aturan yang mulia, agung dan sesuai dengan fitrah manusia baik untuk kaum muslimin ataupun non muslim, karena Islam adalah rahmatan lil alamin. Rasulullah Saw bersabda: “Bertaqwalah kamu kepada Allah dimanapun kamu berada, iringilah kesalahan kamu dengan kebaikan, niscaya ia dapat menghapuskannya (kesalahan-kesalahan)…"(al-hadits)
Sesungguhnya kehidupan model gimana yang mau kamu lakonin? Kamu mau jadi orang yang masih bingung, linglung dan cuman ngekoor aja ama orang-orang di sekitar kamu, atau kamu mau jadi bebeknya peradaban kafir Barat, ataukah mau menjadi generasi muda yang kuat dan mengulang kesuksesan generasi terbaik sebelum kamu? Di tangan kamu sendirilah masa depanmu itu mau kamu bikin bagaimana. Allah berfirman: “Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah apa yang ada pada diri mereka (sendiri)”. (TQS. ar-Ra’du 11)
Wahai para pemuda yang dinamis dan penuh semangat, ingatlah janji Allah kepada kalian : “Apabila kamu menolong (agama) Allah, maka Dia akan menolongmu dan mengukuhkan kedudukanmu.” (TQS. Muhammad: 7)
Dan ingatlah juga janji Allah pada Surah An-Nuur ayat 55.
“(Dan) Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman diantara kamu dan yang mengerjakan amal-amal shahih bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi ini sebagaimana telah Dia jadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang paling diridlaiNya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan mereka) sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembahku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apa pun dengan Aku”
Pilihan tinggal pada kita sendiri, apakah kita mau menukar keadaan sekarang ini dengan yang sudah dijanjikan Allah kepada kamu tersebut. Kalau ya, maka tunggu apa lagi? Segera bina diri kita menjadi para pemuda berkepribadian Islam, yang punya pola pikir Islam dan punya pola sikap Islam. Berikan apa yang terbaik yang bisa kita lakukan untuk umat ini. kita harus jadi seorang pemuda yang faqih fid-diin (faham agama) sekaligus pemuka dalam bidang kita masing-masing. Silakan kita jadi dokter, insinyur, ahli komputer, konglomerat, guru, direktur atao mau jadi apa aja, tapi inget kita adalah seorang muslim yang kudu ngelakonin hidup ini sesuai Islam, sehingga kita mesti ngerti juga bagaimana hukum-hukum Islam itu. Kalo saat ini penerapan Islam tidak akan terwujud tanpa adanya perjuangan menegakkannya, maka bergabung dengan barisan pejuang dan pembela penerapan Islam kaffaah adalah sesuatu yang harus juga kita lakukan. Kerjakan sekarang juga. Jangan ditunda!