Saya bukan salah satu orang yang bisa dikategorikan sebagai penggemar kopi. Saya bahkan tak bisa membedakan rasa kopi jenis apa atau yang sedang saya sesap ini sebenarnya kopi berasal dari daerah mana. Tapi, saya lebih suka kopi hitam daripada kopi yang –entah apa namanya– bukan hitam itu. Mungkin karena memang saya bodoh dan tidak cukup berpengetahuan. Atau mungkin juga karena saya tak terlalu peduli dengan nama atau asal selama saya masih bisa menghirup aroma dan menyesap nikmatnya kopi.