Malam ini saya sedang mengingat kira-kira siapa yang bisa saya beri hadiah ulang tahun. Bulan ini saya belum merencanakan pemberian hadiah untuk siapapun. Dan saat ingat ulang tahun serta hadiah, mata saya tertuju pada sebuah buku dalam lemari. Buku itu berjudul ‘Direktori Beswan Djarum 07 - 08’. Ya, itu adalah sebuah buku yang berisi daftar penerima Beasiswa PT. Djarum untuk tahun 2007/2008.

Mencoba mencari nama yang saya kenal yang berulang tahun bulan Juni ini, tapi saya belum menemukan. Akhirnya setelah membolak-balik lembar demi lembar, ingatan saya kembali ke jaman tahun 2007 hingga 2008. Bulan-bulan diawali dari seleksi hingga berakhirnya masa itu.Jika ada beswan (sebutan untuk penerima beasiswa) yang membuka dan menemukan halaman tentang identitas diri saya mungkin akan terkejut dan terkesan aneh. Seharusnya, semua beswan menuliskan Nama, Nomor Beswan, Tempat & Tanggal Lahir, Alamat Saat itu, Alamat Rumah, dan Nomor Telepon. Dan identitas saya hanya ada Nama, Nomor Beswan, Tempat & Tanggal Lahir serta Alamat saya saat itu. Betul, yang kurang adalah alamat rumah dan nomor telepon. Alamat saya saat itu di Semarang, dan rumah saya sebenarnya di Tuban, Jawa Timur.

Saya lupa kenapa saya tidak menuliskan alamat rumah, tapi saya ingat mengapa saya tidak menuliskan nomor telepon. Alasan saya adalah karena saya tidak punya. Sumpah, demi  Tuhan! Saya masih ingat, saat tes psikologi dan interview kami ditanya apakah ada yang tidak punya hape? Dengan pede saya mengangkat tangan. Saya memang tidak punya handphone saat itu. Jadi, ya jujur saja. Ketika mengangkat tangan, ternyata cuma saya yang tidak punya. Agak malu juga saat itu. Tapi ya mau bagaimana wong sudah telanjur mengangkat tangan. :D

Ketika sesi pemotretan (kayak model saja), awalnya saya cuma senyum, tapi kemudian si fotografer yang merangkap interviewer meminta saya tertawa maka saya pun tertawa sehingga foto saya di buku direktori itu adalah foto orang ketawa (foto di samping). Oh ya, plus saat itu rambut saya agak mohawk. Belakangan saya tahu, seorang kawan mengira saya model dan yang interviewer mengaku meloloskan karena saya tampak seperti seorang model. (rofl)

Dengan latar belakang saya yang bukan siapa-siapa; orang dusun, pinter juga enggak, saya bersyukur bisa berada di sebuah posisi yang membanggakan. Menjadi salah seorang penerima beasiswa yang sistem seleksinya diikuti ribuan mahasiswa di seluruh Indonesia. Dari sinilah saya mendapatkan banyak hal. Walaupun kemampuan cerewet saya tidak banyak bertambah, sampai sekarang saya juga masih pendiam, tapi saya bersyukur bertemu dengan mahasiswa-mahasiswa yang smart. Thanks buanyak untuk sahabat yang telah mengajak saya mengikuti seleksi itu.

Ketika saya membuka direktori Beswan lembar demi lembar, rasanya sayalah mahasiswa paling bodoh di antara sekian banyak beswan. Mungkin memang benar begitu. Entah.

Bagi mahasiswa yang masih semester 5, silakan mendaftar jika ada pengumuman seleksi penerimaan beswan Djarum. Itu adalah sebuah kesempatan langka dan kalian tidak akan rugi sama sekali. Untung besar bagi yang menerimanya. Kalau saya yang mantan kuli ketik saja bisa, masak mau kalah?! Go get it!

Salam Beswan! Oh ya, ini website beswan http://www.beswandjarum.com, jika ingin membaca blog para beswan, silakan ke http://blog.beswandjarum.com. Good luck!