Berbicara mengenai tempat nongkrong atau kopi darat (kopdar) di Jakarta, maka pikiran saya akan selalu mendahulukan taman. Selain karena saya memang bukan anak mall, penyebab lainnya adalah karena saya wong ndeso yang lebih terbiasa dengan alam. Seperti pepohonan, rumput, bebatuan dan juga air.

Maka ketika ditanya manakah tempat kopi darat paling oke di jagat Jakarta ini, jawaban saya adalah Taman Situlembang. Mengapa?

Taman Situ Lembang 1

Hal pertama dalam urusan tempat kopi darat yang perlu dibicarakan adalah soal lokasi. Lokasi taman ini mudah diketahui dan dijangkau, sekalipun menggunakan kendaraan umum seperti Kopaja atau Metromini. Letak taman Situlembang adalah di Jalan Lembang yang tak jauh dari Taman Suropati. Nah, bagi yang telah mengetahui taman Suropati dan hendak ke taman ini cukup berjalan sekitar 10 menit saja.

Lokasinya yang ada di tengah perumahan elit Menteng, Jakarta, menjadikan taman ini bebas polusi karena memang nyaris tidak ada kendaraan bermotor lewat. Jikalaupun didapati beberapa motor itu juga mereka yang mau ke taman atau ke rumah di sekitar taman. Dengan begitu kehidupan taman Situlembang menjadi tenang, asri serta bebas dari polusi udara maupun polusi suara.

Hal kedua setelah lokasi yang tak kalah penting adalah mengenai situasi atau keadaan di taman. Saya telah banyak mengunjungi dan bercengkerama dengan taman-taman di Jakarta ini. Dan saya harus akui bahwa Situlembang memiliki banyak sisi unggul dibandingkan taman lain yang sebenarnya tak kalah bagus seperti tetangganya, Taman Suropati atau Taman Menteng.

Pertama-tama adalah soal kebersihan. Entah karena terletak di kawasan elit memiliki hubungan atau tidak, namun taman ini cukup bersih. Selain cukup tersedia tempat sampah di taman ini juga terdapat beberapa petugas kebersihan yang rajin melakukan tugasnya. Kalaupun ada satu atau dua gelas air mineral yang tidak pada tempat sampah, mungkin lagi ditinggal pemiliknya ke toilet sebentar.

Taman Situ Lembang 2

Nah, hal paling khas dari Situlembang adalah danau. Meskipun danau ini tidak terlalu besar, percayalah bahwa ini cukup untuk membuat capek bagi siapa saja yang mau repot-repot berenang memutarinya sebanyak 50 kali. *disambit

Di danau ini ada banyak sekali bunga teratai berwarna pink dan putih. Jika cuaca sedang bagus dan Anda beruntung, bunga-bunga yang merekah dari tanaman ini akan menjadikan danau yang mungil ini menjadi semakin indah dan memberi kesan romantis. Apalagi jika ditambah gemericik dari air mancur yang ada di tengah danau. Melembang di pinggiran danau taman ini akan menjadi pilihan yang tidak salah. :)

Bisa apa lagi danaunya? Di tengah danau juga ada beberapa lampu yang dipasang sebagai hiasan. Sebenarnya saya sering berdoa agar mereka ini suatu ketika hidup dan menjadi alien yang bisa saya ajak main. Sayangnya itu hanya lampu yang cuma bisa diam dan mati atau menyala sesuai keinginan yang punya wewenang. Bentuknya memang unik, dan percayalah, mirip makhluk luar angkasa meski ukurannya tidak besar. Silakan tengok sendiri lah.

Taman Situ Lembang

Terus apalagi? Sebenarnya kalau diteruskan bisa kecemplung ke danau. Tapi sebelum nyemplung, ada baiknya kita mancing terlebih dahulu. Jika tidak punya kegiatan yang bisa membuatmu sibuk, cobalah melatih kesabaran di danau yang airnya tidak terlalu jernih ini. Iya, memancing di danau taman ini diperbolehkan dan ikannya juga bisa dibawa pulang. Ada cukup ikan di danau ini kok seperti lele atau gabus. Ya.. tentu saja kalau beruntung.

Hal yang tak kalah penting dari taman yaitu urusan anak-anak. Banyak taman di Jakarta ini yang hanya menyediakan tempat duduk dan pepohonan untuk berteduh namun melewatkan kepentingan anak-anak untuk bermain. Namun, tidak dengan taman Situlembang.

Situlembang dilengkapi dengan patung-patung seperti dinosaurus yang ada di beberapa titik taman. Selain itu juga ada ayunan dan beberapa permainan lain di sisi timur dan barat taman. Kalau saja bukan karena takut ayunan bakal putus, saya rela berayun-ayun deh. Apalagi angin di taman ini memang sepoi-sepoi dan pas untuk membuat kantuk datang. Oiya, di bawah tempat bermain anak-anak dilapisi karet sehingga tidak berbahaya jika sampai terjatuh.

Nah.. saatnya membahas makanan. Situlembang cukup berbeda dengan taman Suropati yang terdapat banyak penjual di sekitarnya. Di sini tidak terlalu banyak yang menjajakan makanan maupun minuman. Bisa dikatakan bahwa yang berjualan dapat dihitung dengan jari, milik lima orang kira-kira. Untuk urusan ngemil memang sebaiknya membawa sendiri dari rumah. Lagipula selain lebih hemat tentu saja akan lebih sehat. Kesehatan itu penting. Ya, kan?

Yang unik lagi di sini adalah kehadiran** monyet.** Bukan dalam jumlah banyak, namun hanya satu ekor. Monyet ini kabarnya dilepaskan oleh seseorang sejak kecil. Mungkin karena terbiasa dengan taman dan kehadiran manusia, akhirnya dia menjadi jinak dan bisa diajak bermain atau diberi makan. Sampai sekarang saya tidak tahu apakah monyet ini punya nama atau tidak.

Harus diakui bahwa meski memiliki banyak kelebihan, Situlembang juga tak lepas dari kekurangan.

Karena letaknya yang agak masuk ke dalam perumahan, ada portal yang biasanya ditutup setelah pukul 20.00WIB. Dengan demikian pengunjung memang tidak dapat berlarut-larut untuk dapat bermain di sini. Tetapi siapa saja bisa berlarut-larut bermain di sini jika datang sejak pukul 08.00WIB.

Yang kedua adalah fasilitas internet. Tempat kopdar rasanya tidak pas tanpa kehadiran akses internet. Apalagi jika yang butuh kopdar adalah KopdarJakarta, sangat tidak afdhol tanpa kehadiran WiFi yang bisa dipakai ramai-ramai. Terakhir kali ke taman ini tidak saya temukan WiFi gratis seperti di taman tetangga. Nah, mungkin XL Axiata bisa menyediakan akses internet buat pengunjung. Ya, XL?

Eh, pada tahu Warkop DKI kan? Nah, mereka dulu sering sekali syuting di taman ini. Adegannya juga cukup banyak seperti menggoda orang pacaran, bernyanyi, kecebur danau sampai digoda bencong. Taman ini menjadi tempat yang lumayan untuk bernostalgia film yang menghibur masyarakat seluruh Indonesia itu. :D

**Catatan: me·lem·bang (KBBI) v bercakap dengan lemah lembut; membujuk