Kemarin, saya diberitahu oleh seseorang yang mengatakan bahwa beberapa orang merasa takut ketika harus bertemu denganku. Ya Allah, apakah memang tampangku se-menyeramkan itu? Apakah wajahku se-menyeramkan monster godzilla? Sebagai orang yang lumayan (ehm..) dibutuhkan aku memang sering dicari. Dicari karena aku yang bawa kunci basecamp, kalau gak ada kan gak bisa nongkrong. Hehe… namun, beberapa diantara yang harus menemuiku merasa takut denganku dan akan berusaha untuk menolak. Begitulah, beberapa akan berusaha untuk tidak bertemu dengaku dan beberapa biasa saja ketika harus bertemu denganku.

Sebenarnya, aku hanya bertanya-tanya. Apakah aku memang terlihat seperti orang galak? Ataukah aku memang galak? Bukankah ketika bertemu aku juga biasa saja? Ah, entahlah. Aku tidak tahu. Aku menyadari apa yang mereka pikirkan. Bukan tentang apa-apa. Melainkan aku sadar bahwa itu adalah sebuah kewajaran yang manusiawi. Mengapa? Aku tahu, mereka yang bersikap seperti itu belum sepenuhnya tahu dan mengerti bagaimana dan siapa serta seperti apa seorang ahmadMuhajir. Mungkin saja mereka ketakutan karena trauma akan kejadian sebelumnya. Sejujurnya, aku sudah menurunkan tingkat kemarahanku beberapa bulan lalu. Dan aku akan berusaha untuk melihat segala sesuatu dengan hati dan pikiran yang jernih sehingga tidak mudah marah. Maklum saja, saya terlahir sebagai seorang bershio ‘macan’ dan unsur terkuat dalam diriku adalah ‘api yang kuat’. Ini memang sebuah tantangan buatku untuk bisa mengendalikan dengan baik. Sebuah tantangan luar biasa yang akan membuatku menjadi orang luar biasa pula.

Bisa jadi, mereka merasa takut karena pernah melihatku seolah sedang tidak ingin diganggu. Memang, beberapa hari terakhir aku terlihat agak tidak ceria seperti biasanya. Ini semua karena berbagai masalah yang belum juga rampung. Mulai dari masalah organisasi, yang cukup menguras pikiran, masalah pribadi dan sakit yang diam-diam menggangguku. Aku bersyukur karena harus menyelesaikan banyak sekali masalah dan gangguan. Karena itu berarti Tuhan ingin menjadikan diriku seorang yang kuat dalam segala hal. Thank’s God.

Sebuah kewajaran jika beberapa menganggapku galak dan sebagainya. Sebuah kewajaran yang manusiawi. Because they don’t know yet about me, about who i am.