Atas nama open innovation, minggu lalu, tepatnya 11 Januari 2011, Google mengumumkan dukungan format video untuk Google Chrome. Ke depannya Chrome hanya akan support format video WebM dan Theora sementara format H.264/MPEG-4 tak akan lagi disupport. Mengapa? Karena H.264 bukan termasuk ‘open codecs.’

Format H.264 adalah format video yang saat ini paling banyak digunakan sehingga dapat dikatakan bahwa H.264 adalah standar de facto dalam industri encoding video. H.264 merupakan format berlisensi sehingga vendor yang akan menggunakan teknologi format ini diwajibkan membayar atas hak paten. Hal ini tentu saja bertentangan dengan konsep open web dan ‘open codecs’.

Saat ini H.264 telah digunakan untuk format Blu-ray, Digital Video Broadcast (DVB) untuk televisi, CCTV, Digital Cinema dan HDTV.

Lalu, apa itu WebM? WebM adalah sebuah format media yang khusus dibuat untuk web dengan HTML5. Format media ini merupakan format yang bersifat bebas-royalti dan disponsori oleh Google. Video dalam file WebM dibuat dengan kodek VP8 sementara audionya dikompresi menggunakan kodek Vorbis. Kedua kodek tersebut disimpan dalam sebuah container sebagaimana format Matroska dibuat.

Dan apa itu Theora? Theora adalah kodek video dari VP3 yang dirilis menjadi public domain oleh On2, sebuah perusahaan yang mendesain teknologi video dan diakuisisi oleh Google pada Agustus 2009.

Ada segudang pertanyaan atas apa yang dilakukan Google kali ini. Bagaimana sikap produsen konten video ke depan? Apakah mereka memilih H.264 dengan Flash ataukah meninggalkan H.264? Apakah Google akan mewajibkan pengguna YouTube untuk meninggalkan H.264? Dan masih banyak lagi. Kita lihat saja.

Informasi tambahan: