Tersebutlah sebuah kehidupan di seuatu masa. Suatu ketika, seekor ikan kecil di sebuah sungai mendengar pembicaraan antara seorang ayah dan anaknya yang sedang memancing.

Yang ditangkap si ikan adalah perkataan ayah tersebut kepada anaknya yang berbunyi: Nak, kita harus bisa menghargai air ini. Janganlah boros menggunakan air, karena jika tidak ada air maka kita tidak bisa hidup.

Sang ikan kecil pun segera mencari seseorang yang dapat membantunya menemukan air. Bertanya ke sana-kemari dan kepada siapa saja yang ditemui, namun tak seorangpun dapat memberitahukan dimana letak air berada. Ikan kecil pun semakin ketakutan karena khawatir dia tidak bisa hidup tanpa air. Dia terus berenang dan mencari seseorang yang dapat membantunya.

Pencariannya membawanya kepada seorang ikan tua yang bijak. Setelah menjelaskan semuanya, ikan kecil pun diam untuk mendengar jawaban. Ikan bijak berkata: Kecil, air ada di sekeliling kita. Dan kita sedang berada di dalamnya, sehingga kita tidak akan mati selama kita berada dalam air ini. Jangan khawatir, air ini masih akan ada di sini.

Si ikan kecil pun lega bahwa ternyata ada air untuk dirinya dan ikan-ikan lainnya.

So, kadang kala yang kita butuhkan ada di sekitar kita. Sudah ada di sana sejak lama. Bahkan mungkin sebelum kita ada di sana. Yang perlu kita lakukan adalah ‘bertanya’ alias ‘mencari tahu’ tentang itu. Tidak perlu jauh-jauh mencari tahu, mulailah dari yang paling dekat. :)

Cerita saya ambil dari sebuah buku berjudul Unknown Author: Hikmah dari Seberang. Kisah aslinya saya tidak tahu diambil dari mana.  The Power of Share - sm/6104/ua.