Dulu, kita belajar bahwa kebutuhan utama manusia hanya ada tiga yang terdiri dari sandang, pangan, dan papan. Namun, saat ini kebutuhan utama kita bertambah satu yaitu gawai atau gadget.

Memilih gawai jelas bukan perkara mudah, karena ada pertimbangan ini dan itu baik dari sisi dalam maupun sisi luar. Semuanya harus dipertimbangkan dengan masak dan diukur berulang kali agar tidak salah membeli dan menyesal kemudian. Orang bijak bilang, ukurlah 10 kali dan belilah sekali saja.

Nah, jika harus memilih smartphone untuk melengkapi kebutuhan maka vivo X3S adalah pilihan yang cukup bagi saya. Dan inilah yang kira-kira akan saya lakukan kalau sudah punya.

Tapi, sebelum mengkhayal mau ngapain aja kalau sudah punya, ada baiknya saya utarakan kenapa gawai yang satu ini pas.

Memiliki anak kini menjadi salah satu faktor pemilihan gawai bagi saya (maupun istri). Gawai yang memenuhi kebutuhan saya haruslah tipis sehingga jika saya hendak memasang sarung pengaman, gawai ini nantinya tidak terlalu tebal atau menjadi gendut dan susah dibawanya. Smartphone Android vivo X3S dengan tebal hanya 5.95mm adalah salah satu ponsel tipis di pasaran. Dengan demikian saya akan tetap nyaman menggenggamnya meski nantinya terpasang sarung pengaman.

Sebagai seorang yang cukup up-to-date soal gawai, saya telah mencoba berbagai ukuran dan macam hingga keputusan saya akan ukuran gawai sudah bulat. Dengan ukuran tangan yang tak terlalu besar ini, saya mendapati bahwa gawai paling pas adalah berukuran 5inch. Tidak kurang dan tidak lebih. Kalau kurang saya akan merasa kurang puas dengan ukuran layar yang tak maksimal dan jika terlalu besar tangan ini akan kesulitan menjangkau sisi-sisi pojok gawai tersebut.

Bagi saya gawai bukan sekedar alat untuk main game atau bersosial ria saja. Gawai bagi saya juga berfungsi untuk membaca, salah satu hobi. Oleh karena alasan itulah ukuran layar juga menjadi penting.

Satu lagi fitur X3S yang saya suka adalah kualitas kamera. Ukuran pixel memang tidak jauh berbeda dengan kompetitornya, 13MP. Tetapi saya sudah melihat kualitas yang dihasilkan oleh aplikasi kamera dari vivo dan hasilnya membuat saya kagum. Selain kualitas hasil yang bagus, waktu yang dibutuhkan untuk mengambil gambar pun sangat singkat.

Sebagai orang Sumatera Barat dan Jawa Timur dengan berbagai keragaman obyek yang cocok untuk difoto, saya nantinya akan memanfaatkan vivo X3S untuk mengambil gambar dan video sebanyak-banyaknya. Dengan kualitas kamera yang bagus, hasilnya akan saya unggah dan koleksi foto tentang keragaman Sumbar dan Jatim akan menjadi bertambah dan berkualitas.

Dulu, saya tak terlalu berfikir untuk mengabadikan kehidupan pribadi dengan video atau foto sekalipun. Namun, dengan kehadiran bayi laki-laki yang menggemaskan saya pun berubah. Kini, rasanya setiap momen ingin saya abadikan dengan video atau sekedar foto. Dan dengan kamera vivo X3S yang memiliki aperture f1.8, kualitas brightness di dalam rumah maupun depth of field pun tak perlu saya risaukan.

Meski bukan anggota fans berat band atau penyanyi tertentu, musik adalah bagian yang cukup penting bagi saya. Dan sebagai orang tua baru yang berusaha untuk menjadi lebih baik, saya dan istri kerap memutar musik untuk didengarkan oleh bayi kami melalui radio online yang ada di gawai kami. Sayangnya, kualitas suara dari gawai milik saya tidak memadai. Pelan dan kurang dapat diandalkan sehingga harus agak dekat dengan anak kami. Padahal saya yakin itu bukan ide bagus.

vivo X3S merupakan ponsel yang dibekali chip Hi-Fi DAC ES9018 MK2. ES9018 MK2 adalah salah satu chip audio dengan kualitas tertinggi di bidang teknologi mobile yang diproduksi oleh ESS Technology. Kualitas suara musik, game maupun video menjadi lebih jernih dan juga berkualitas dan nyaris tanpa cela. Bisa dibilang, fitur suara di X3S itu menyenangkan dan juga mengagumkan.

Saya berharap vivo X3S bisa memutar dan memperdengarkan musik berkualitas tinggi dan jernih kepada anak kami tanpa harus mendekatkan posisi gawai.

Android smartphone di tangan saat ini adalah gawai kelas rendahan. Karenanya saya harus menahan diri untuk tidak bermain game kelas berat seperti Real Racing 3 atau Deer Hunter. Sederhana, processor gawai tak sanggup memainkannya ditambah GPU yang rendah tak bisa memainkan gambar-gambar itu.

Dibekali chipset Mediatek MT6592 dengan octa-core 1.7GHz dan GPU Mali 450MP4 saya yakin game-game kesukaan akan dapat diputar tanpa kendala berarti. Meski memiliki fitur yang lebih sedikit dibandingkan rivalnya Snapdragon 800 MSM8974, MT6592 terbukti mampu bersaing soal kecepatan kinerja maupun ketahanan baterai dan panas. Memainkan game cukup sering rasanya tak akan menjadi masalah nantinya. Ditambah kualitas suara yang dinamis dari chip DAC ES9018 MK2.

Begitulah kira-kira khayalan saya kalau punya vivo X3S. Karena memang gawai sekarang adalah kelas rendahan, X3S adalah juga upgrade gawai bagi saya. Oh, silakan tengok salah satu hands-on berikut ini: