Salah satu poin penting dalam rangka merawat gusi dan gigi agar tetap sehat dan bebas dari masalah maupun penyakit adalah menggosok gigi secara rutin. Namun, jika menggosok gigi dilakukan asal-asalan tentu saja hasilnya bisa jadi tidak maksimal. Dan poin penting dalam menggosok gigi adalah memilih pasta gigi, selain tentu saja cara dan sikat giginya.

Dulu saya beranggapan bahwa perbedaan pasta gigi hanya pada warna, rasa, dan aroma saja. Pasta gigi merek A misalnya memiliki ciri khas minty, mulut jadi lebih segar pasca menggosok gigi, dan seterusnya. Sementara merek B memiliki sifat aromanya yang khas dan bermacam-macam. Ternyata dugaan saya tidak sepenuhnya benar karena ada hal lain yang perlu diperhatikan saat memilih pasta gigi.

Toothpaste

Nah, di Amerika ada yang namanya American Dental Association Seal of Acceptance. Pasta gigi yang memiliki SoA ini berarti telah lolos uji, baik serta halal untuk digunakan sehari-hari. Dan tentu saja berbeda dengan Indonesia yang di pasta gigi bermerk sekalipun tidak ada cap tersebut, ataupun sejenisnya. Mungkin memang tidak ada Seal of Acceptance yang dikeluarkan oleh PDGI sih. Saya tidak tahu. :D

Menurut para ahli sebenarnya komposisi paling penting dari sebuah pasta gigi itu adalah flouride. Apapun merek yang digunakan selama ada kandungan flouride seharusnya baik untuk menghilangkan plaque dan membuat gigi bersih serta terhindar dari kerusakan.

Baca dulu bagian ingredients

Secara umum pasta gigi yang baik memiliki komposisi sebagai berikut:

  • **Fluoride **untuk menguatkan email gigi dan menghilangkan plaque. Seharusnya 99% pasta gigi di Indonesia memiliki komposisi ini. Tapi jangan lupa cek dulu sebelum membeli.
  • Abrasif level sedang untuk menghilangkan noda di permukaan gigi. Yang termasuk di dalam kategori abrasif antara lain calcium carbonate, dehydrated silica gels, hydrated aluminum oxides, magnesium carbonate, phosphate salts dan silicates.
  • Zat pelembab yang berfungsi untuk menghindari hilangnya kadar air dalam pasta gigi. Yang digunakan antara lain adalah glycerol, propylene, glycol dan sorbitol.
  • Zat perasa atau pemanis buatan. Jika Anda sedang menggosok gigi dan ada rasa strawberry atau rendang, berarti pasta gigi tersebut mengandung zat perasa seperti saccharin atau yang lainnya. Sebagai informasi, zat perasa atau pemanis buatan tidak akan menyebabkan gigi rusak sehingga aman untuk digunakan anak-anak sekalipun
  • Penghilang tartar (kalkulus). Biasanya yang berupa ini adalah pyrophosphate.
  • Bahan pengental atau pengikat pasta gigi supaya komposisinya tetap stabil. Yang digunakan untuk hal ini beberapa di antaranya adalah mineral colloids, natural gums, seaweed colloids atau synthetic cellulose.
  • Detergen. Biasanya kalau menggosok gigi ada busa kan? Nah, itu adalah detergen yang ada pada pasta gigi. Beberapa bahan yang biasa digunakan antara lain sodium lauryl sulfate dan sodium N-Lauryl sarcosinate.

Ada juga beberapa kandungan lain dalam pasta gigi selain yang disebutkan di atas tentu saja termasuk zync, triclosan, dan lain-lain. Alasan penambahan komposisi pun berbeda-beda.

Parodontax misalnya memiliki komposisi alami dengan kadar 70% yang terdiri dari garam mineral dan ekstrak herbal. Dengan bahan inilah Parodontax akhirnya memiliki rasa dan aroma yang unik saat digunakan serta tentu saja melindungi gusi.

Ingredients

Nah, sudah tahu kan bagaimana cara memilih pasta gigi yang baik dari sisi komposisinya? Mungkin perlu juga mencoba kuis soal pasta gigi ini. Siapa tahu bisa menambah ilmu baru. :)