Untuk ke sekian kalinya saya merasa sakit hati dengan SmadAV. Oke, beberapa teman menjadikan SmadAV sebagai senjata sakti untuk menghentikan peredaran virus. Mereka menyebut bahwa SmadAV adalah antivirus yang banyak menolong dalam urusan virus komputer. Fine, saya terima. Tetapi dalam dunia nyata yang saya alami sendiri, SmadAV adalah antivirus yang sok tahu dan [maaf] tidak cukup pintar.

Begini ceritanya. Saya mempunyai beberapa USB thumb drive. Masing-masing thumb drive biasanya saya berikan sebuah file Autorun [dot] inf dan sebuah file icon. Setiap kali thumb drive saya plugged pada komputer yang di dalamnya terdapat SmadAV, menit berikutnya saya harus berurusan dengan apa yang sudah dilakukan SmadAV.

SmadAV selalu menganggap file Autorun [dot] inf yang saya buat sebagai virus dan memasukkannya ke dalam folder yang kemudian dikunci. Folder ini tidak bisa saya hapus sekalipun melalui command prompt [Windows]. Satu-satunya jalan menghapus folder ini adalah lewat Linux atau format drive. Sadis. :p

Mau tahu isi file Autorun [dot] inf? Ini:

Mengapa saya membuat keempat baris tersebut ke dalam sebuah file Autorun [dot] inf?

Baris kedua dan ketiga hanya iseng. Itung-itung nampang iklan. Lagipula saya punya icon bagus kok. Sedangkan baris terakhir adalah untuk jaga-jaga. Beberapa program di Windows menjadikan dirinya mampu membuka thumb drive dengan aplikasi yang dimilikinya ketika sebuah flash drive plugged ke komputer. Saya tidak mau itu terjadi sehingga saya menambahkan baris terakhir tersebut agar sistem memilih Windows Explorer sebagai aplikasi default pembuka drive. Sederhana bukan?! Baris seperti itu kok dianggap virus dan dikunci ke dalam folder?! Aneh bin ajaib.

Hal itu puluhan kali terjadi, saya jadi bosan. Dan kejadian terakhir lebih gila lagi.

Seminggu yang lalu saya harus mengcopy file ke komputer teman di kantor. Komputer si teman ini dilengkapi dengan SmadAV. Biasanya saya akan menonaktifkan SmadAV, tapi kali ini lupa. SmadAV masih hidup dan malapetaka itu terjadi.

SmadAV kali ini bukan mengunci file saya, melainkan [maaf] lebih kurang ajar lagi. SmadAV menimpa file Autorun [dot] inf milik saya dengan sebuah file Autorun [dot] inf yang ‘sama’ kecuali pada isi. Isi dari file baru hasil buatan SmadAV ini lebih banyak dan dienkripsi. Melihat dari isi file, logika sederhana saya mengatakan itu mustahil antivirus. Dan apakah itu virus? Saya tidak tahu pasti karena setelah file tersebut saya buka, saya menjadi jengkel dan menghapus file tersebut detik itu juga.

Ini adalah kejadian yang sangat menjengkelkan. Untuk ke sekian kalinya sebuah antivirus sok tahu dengan file yang ditemuinya. Perlu diingat, sok tahu tidak akan membuat diri anda terkenal. Kalau memang tidak tahu, katakan saja tidak tahu. Seperti yang dilakukan PCMAV. Saya juga tidak suka dengan PCMAV, tapi cara PCMAV memperlakukan file masih bisa saya hargai. Dia tidak sok tahu dan jika dia tidak tahu akan jujur mengatakan tidak tahu. Fair enough.

Yang pasti, saya bosan dengan tingkah SmadAV yang sok tahu itu. Dan pilihan tetap ada di tangan masing-masing pemilik komputer. Anyway, kalau mau tahu saya pakai antivirus apaan, saya pakai antivirus bernama SelfDestroyer. Apakah itu? Manual! Haha.. (tpos/sm/re)