Salah satu mimpi Bill Gates saat awal-awal mendirikan Microsoft adalah agar di setiap meja terdapat satu komputer. Hari ini, satu meja tidak hanya terdapat satu komputer melainkan banyak komputer. Selamat untuk Bill Gates. Lalu, bagaimana dengan esok? 20 tahun ke depan, misalnya?

Jika sampai hari ini kita masih butuh komputer, saya menduga 20 hingga 30 tahun ke depan tak ada lagi yang butuh komputer. Komputer tak ubahnya sampah, terbuang dan tidak berguna. Ekstrem dan sadis? Ya! Bagaimana bisa terjadi? Jawabannya adalah cloud computing.

[caption id="" align=“aligncenter” width=“500” caption=“credit: msdn”][/caption]

Cloud computing adalah sebuah teknologi dimana pengguna berbagi resources, software, dan juga informasi melalui internet. Bukan saja berbagi file sehingga bisa didownload atau upload, melainkan berbagi aplikasi. Contoh, si A di United States menggunakan aplikasi Office dari sebuah layanan dan pada saat yang sama B (Indonesia) menggunakan aplikasi Office yang sama dengan yang digunakan oleh A.

Pengembangan ke arah ini, termasuk penelitian, masih terus dilakukan oleh sebagian besar vendor teknologi mulai dari Microsoft, Oracle, Adobe, IBM, Google, HP, Apple, Intel dan berbagai universitas di dunia.

Microsoft saat ini setidaknya telah punya beberapa hal yang mengindikasikan kita tidak akan lagi butuh komputer. Pertama, Microsoft menawarkan Windows Live SkyDrive dengan kapasitas 25 GB yang bebas digunakan tanpa membayar sepeserpun. Selain menyimpan dan berbagi files, SkyDrive juga dilengkapi dengan Microsoft Office Live sehingga pengguna bisa membuat dan melakukan editing via browser.

Selain itu, masih ada Windows Azure yang dapat digunakan untuk melakukan manajemen aplikasi sehingga dapat berjalan dengan basis internet. Gampangnya mungkin, Azure kurang lebih sama dengan sistem operasi berbasis internet. Lebih gampang lagi, bandingkan dengan Google App Engine. Selain Windows Azure, Microsoft masih punya SQL Azure yang merupakan sebuah layanan database berbasis internet.

Jika pengguna membutuhkan aplikasi untuk membuat website, aplikasi intranet, CMS, blog dan lain sebagainya yang berhubungan dengan business intelligence maka Microsoft punya SharePoint. Lalu bagaimana dengan manajemen email, kalender, dan aplikasi untuk manajemen informasi berbasis internet? Microsoft menyediakan Exchange Server. Itu baru daftar yang dibuat oleh Microsoft, belum lagi yang dibuat oleh vendor lain.

Butuh bermain game? Ada banyak sekali game online yang bisa dimainkan. Baik yang role-playing (MMORPG) maupun yang bukan (MMOG). Jadi, jika semua bisa kita lakukan internet-based, kita tidak lagi butuh Windows 8, Chrome OS, Mac OS, Linux atau yang lainnya.

Dengan demikian kita tak lagi butuh komputer karena yang kita butuhkan hanyalah sebuah tube dengan hologram dan laser seharga $99. Tak perlu lagi ada hard-drive karena semua data kita ada di internet. Kita hanya butuh browser.

Sayangnya, cloud computing masih mengalami pertentangan. Mulai dari keamanan, hingga akan hilangnya Open Source menurut sang nabi GNU, Richard Stallman. Selain Stallman, CEO Oracle, Larry Ellison, juga merasa cloud computing ini tak lebih dari gibberish. Kita tunggu saja. (tpos/sm/vi)