Beberapa minggu lalu saya membeli sebuah laptop di Mangga Dua berupa sebuah ASUS A42JR-VX092D dengan spesifikasi berikut:

Processor: Intel Core i3-350M @2.27GHz Graphic Card: ATI Radeon HD 5470 with 1GB DDR3 Memory: 2048MB Display: LED 14″ (HD 16:9) Hard Drive: 320GB Wireless: 802.11 b/g/n BIOS: Version 08.00.10 Sound: ALTEC Lansing SRS Premium Sound USB Ports: Version 2.0 (3 ports) Additional: Web camera; DVD SuperMulti; HDMI; Bluetooth; Card Reader

Dan sepertinya banyak yang mencari review tentang ini mengingat ini adalah new comer di pasar laptop Indonesia. Jadi, saya membuat sedikit review sehingga pembaca mendapatkan gambaran.

Kecepatan Dengan Intel Core i3, performa yang dihasilkan bisa dikatakan cukup. Menurut Windows Experience Index, kalkulasi per detik dinilai dengan 6.2 poin. Dalam penggunaan beberapa aplikasi berjalan bersamaan tidak nampak adanya lack atau gangguan. Semuanya berjalan dengan baik saat saya menjalankan Adobe Photoshop CS5 Extended, Mozilla Firefox, Skype, dan Tweetdeck. Komputer juga tidak mengalami masalah saat saya menjalankan Tweetdeck, Skype, dan Battlefield: Bad Company 2 bersamaan dengan aplikasi lain milik ASUS yang berjalan dalam mode silent.

Dengan RAM yang hanya 2GB, memang ini termasuk rendah jika digunakan untuk kebutuhan grafis yang membutuhkan spesifikasi tinggi. Hal ini menyebabkan panas yang berlebih saat penggunaan aplikasi-aplikasi berat.

Grafis Dengan ATI Radeon HD 5470, grafis ini dapat dibilang cukup untuk digunakan bermain game yang membutuhkan grafis baik. Dua game yang saya coba yaitu Call of Duty 4: Modern Warfare dan Battlefield: Bad Company 2 berjalan mulus. Kedua game dapat dimainkan dengan baik dalam mode grafik medium. Bahkan dapat dimainkan dalam mode higher detail level meskipun mengalami lack jika game berada pada scene yang terbilang berat. Misalnya saat player dilempar grenade atau dihantam RPG yang menyebabkan banyaknya debu dan asap beterbangan di depan mata. Namun secara keseluruhan, kualitas gambar tidak mengecewakan.

Update: Game yang juga berjalan dengan baik dengan grafik hingga high adalah Command and Conquer 4: Tiberian Twilight.

Suara ASUS memang nampaknya tidak pandai untuk menanamkan Altec Lansing di notebook besutannya. Meskipun laptop ini ditanami Altec Lansing SRS Premium Sound, seperti biasa suara yang dihasilkan tidak terlalu baik. Hampir semua laptop ASUS dengan Altec Lansing yang saya temui mengalami masalah yang sama yaitu pada kualitas sound yang tidak cukup menggelegar. Namun, jika anda menggunakan headphone atau sound external, anda akan mendapatkan kualitas suara yang jauh lebih baik melalui pengaturan pada aplikasi SRS Premium Sound.

Camera Dengan kamera standar, 1.3 MP kualitas gambar yang diberikan biasa saja. Tidak ada hal yang bisa dibanggakan untuk yang satu ini. Gambar dalam ruangan dengan lampu akan nampak tidak berkualitas. Saya belum sempat mencoba outdoor, tapi saya rasa pasti lebih baik. Dengan LifeFrame, aplikasi bawaan ASUS, ada banyak pilihan dengan kamera. Mode pengambilan gambar, video, suara, dan masih banyak lagi yang lain.

Nah, yang menarik adalah tambahan ASUS SmartLogon untuk kamera ini. Pengguna dapat melakukan login dan logout dengan face detection sehingga anda tidak perlu repot mengetikkan password.

Tambahan dari review di atas, ASUS memiliki aplikasi-aplikasi tambahan untuk mengatur laptop anda berjalan dengan sempurna. Mulai dari FancyLogon dimana anda dapat mengatur image dan suara pada saat laptop pertama kali dinyalakan hingga ControlDeck yang dapat anda gunakan untuk mengatur keseluruhan sistem.

Well, dengan harga 6.4 juta rupiah laptop ini cukup untuk dijadikan peliharaan. Oya, semua tes saya lakukan manual dan menggunakan Microsoft Windows 7 (Trial) karena memang laptop ini tidak disertai sistem operasi. The Power of Share – sm/61016/me.